TARI
Tari adalah ekspresi yang disampaikan lewat gerak tubuh . Salah
satu jenis tari ini adalah komunal, tari komunal adalah suatu pertunjukan tari
yang melibatkan masyarakat yang besar, dimiliki oleh masyarakat banyak, dan
bersifat kolektif dari masyarakat itu sendiri . Tari komunal ini biasanya
diadakan untuk upacara atau sebagai media untuk rekreasi atau perayaan sebuah
peristiwa penting. Tari komunal bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan sosial dan kultural yang diadakan oleh masyarakat setempat. Tari komunal adalah segala aktivitas tari yang melibatkan instrumen atau
struktur sosial kemasyarakatan baik atas dasar kepentingan bersama dalam
komunitas maupun kepentingan individual. Sebagai contoh, dalam peristiwa tari
komunal yang ditandai dengan terlibatnya unsur sistem sosial yang telah ada di
antaranya adalah dengan Tampilnya pemuka masyarakat sebagai pemimpin.
Ditinjau dari identitasnya
secara umum, tari komunal merupakan tarian yang lahir dari semangat kebersamaan
sehingga memiliki fungsi sosio-kultural bahkan bisa menjadi salah satu pendukung
upacara ritual keagamaan. Dalam praktiknya tari komunal dapat dilaksanakan
tanpa keahlian tari secara khusus, karena tarian tersebut tidak terlahir
sebagai karya cipta seorang seniman tari.
Oleh sebab itu tari komunal
memiliki ciri-ciri utama sbb :
- Diadakan
untuk kepentingan komunitas
- Melibatkan
sistem sosial yang telah ada
- Merupakan
pengabdian sosial dan lingkungan
- Dilaksanakan
secara spontan atau terencana
Fenomena bahwa tari komunal
bisa saja menjadi suatu kewajiban adat di suatu daerah atau menjadi sebentuk
pengabdian sosial dan lingkungan, sehingga dalam hal ini kemahiran tehnik tidak
begitu diperlukan dapat kita lihat di Tanah Karo di mana kaum muda-mudi di sana
merasa melanggar adat jika tidak terlibat dalam upacara inisiasi Guro-guro
Aron.
Aturan yang berlaku dalam tari
komunal secara umum tidaklah baku dan bersifat kebiasaan. Namun pada awal abad ke-20 di Jawa Barat tumbuh tradisi pelajaran tari
Tayub yang bersifat standar. “Tarian pelajaran” ini kemudian dikenal sebagai
Ibing keurseus. (course-Inggris)
Karena ketidakbakuan aturan
dalam tari komunal, maka banyak peluang untuk berimprovisasi. Namun
improvisasi haruslah dilakukan dengan benar sesuai konteksnya. Karena itu
seorang penari tradisi/komunal harus betul-betul memahami ruang sosial
budayanya. Sehingga dia tidak menafsirkan improvisasi itu sebagai suatu
kebebasan bergerak yang mutlak dan tidak terbatas. Improvisasi pun perlu
profesionalisme.
Aspek profesionalisme ini bisa
menjadi salah satu hal yang diperhatikan dalam tari komunal. Seperti dalam
kasus perkolong-kolong, ketika penari tampil para penonton biasanya
menilai aspek-aspek teknis seperti kekayaan gerak tari, keterampilan atau
kelenturan tubuh, kekuatan fisik, dan kedalaman kesenimanannya. Sehingga bagi
penari perkolong-kolong yang profesional di samping tari komunal ini menjadi
media hiburan, baginya akan menjadi media komersil yang bisa diandalkan sebagai
mata pencaharian. Dengan komersialisme seperti itu ia akan selalu meningkatkan
profesionalitasnya agar bisa bersaing dalam dunianya sebagai penari
perkolong-kolong.
posted by : Muhammad Kresna Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar