Sabtu, 14 September 2013

TARI


TARI

Tari adalah ekspresi yang disampaikan lewat gerak tubuh . Salah satu jenis tari ini adalah komunal, tari komunal adalah suatu pertunjukan tari yang melibatkan masyarakat yang besar, dimiliki oleh masyarakat banyak, dan bersifat kolektif dari masyarakat itu sendiri . Tari komunal ini biasanya diadakan untuk upacara atau sebagai media untuk rekreasi atau perayaan sebuah peristiwa penting. Tari komunal bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial dan kultural yang diadakan oleh masyarakat setempat. Tari komunal adalah segala aktivitas tari yang melibatkan instrumen atau struktur sosial kemasyarakatan baik atas dasar kepentingan bersama dalam komunitas maupun kepentingan individual. Sebagai contoh, dalam peristiwa tari komunal yang ditandai dengan terlibatnya unsur sistem sosial yang telah ada di antaranya adalah dengan Tampilnya pemuka masyarakat sebagai pemimpin.
Ditinjau dari identitasnya secara umum, tari komunal merupakan tarian yang lahir dari semangat kebersamaan sehingga memiliki fungsi sosio-kultural bahkan bisa menjadi salah satu pendukung upacara ritual keagamaan. Dalam praktiknya tari komunal dapat dilaksanakan tanpa keahlian tari secara khusus, karena tarian tersebut tidak terlahir sebagai karya cipta seorang seniman tari.
Oleh sebab itu tari komunal memiliki ciri-ciri utama sbb :
- Diadakan untuk kepentingan komunitas
- Melibatkan sistem sosial yang telah ada
- Merupakan pengabdian sosial dan lingkungan
- Dilaksanakan secara spontan atau terencana
Fenomena bahwa tari komunal bisa saja menjadi suatu kewajiban adat di suatu daerah atau menjadi sebentuk pengabdian sosial dan lingkungan, sehingga dalam hal ini kemahiran tehnik tidak begitu diperlukan dapat kita lihat di Tanah Karo di mana kaum muda-mudi di sana merasa melanggar adat jika tidak terlibat dalam upacara inisiasi Guro-guro Aron.
Aturan yang berlaku dalam tari komunal secara umum tidaklah baku dan bersifat kebiasaan. Namun pada awal abad ke-20 di Jawa Barat tumbuh tradisi pelajaran tari Tayub yang bersifat standar. “Tarian pelajaran” ini kemudian dikenal sebagai Ibing keurseus. (course-Inggris)



Karena ketidakbakuan aturan dalam tari komunal, maka banyak peluang untuk berimprovisasi. Namun improvisasi haruslah dilakukan dengan benar sesuai konteksnya. Karena itu seorang penari tradisi/komunal harus betul-betul memahami ruang sosial budayanya. Sehingga dia tidak menafsirkan improvisasi itu sebagai suatu kebebasan bergerak yang mutlak dan tidak terbatas. Improvisasi pun perlu profesionalisme.
Aspek profesionalisme ini bisa menjadi salah satu hal yang diperhatikan dalam tari komunal. Seperti dalam kasus perkolong-kolong, ketika penari tampil para penonton biasanya menilai aspek-aspek teknis seperti kekayaan gerak tari, keterampilan atau kelenturan tubuh, kekuatan fisik, dan kedalaman kesenimanannya. Sehingga bagi penari perkolong-kolong yang profesional di samping tari komunal ini menjadi media hiburan, baginya akan menjadi media komersil yang bisa diandalkan sebagai mata pencaharian. Dengan komersialisme seperti itu ia akan selalu meningkatkan profesionalitasnya agar bisa bersaing dalam dunianya sebagai penari perkolong-kolong.
posted by : Muhammad Kresna Akbar

Tidak ada komentar: