Pada sebagian besar penderita,hipertensi tidak
menimbulkan gejala. Meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi
bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal
sesungguhnya tidak). Gejala penyakit hipertensi yang dimaksud yaitu
sakit kepala, pendaraqhan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan. Padahal,
gejala tersebut bisa terjadi pada penderita hipertensi maupun pada seseorang
dengan tekanan darah normal.
Jika hipertensinya berat atau
menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sakit kepala, kelelahan, mual,
muntah, sesak napas, gelisah dan pandangan menjadi kabur karena kerusakan pada
otak, mata, jantung dan ginjal. Gejala penyakit hipertensi bervariasi
pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya
itu adalah :
§
Sakit kepala
§
Jantung berdebar-debar
§
Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat
beban berat
§
Mudah lelah.
§
Penglihatan kabur
§
Wajah memerah
§
Hidung berdarah
§
Sering buang air kecil, terutama di malam hari
§
Telinga berdening (tinnitus)
§
Dunia aterasa berputar (vertigo)
Cara terbaik
memastikan gejala penyakit hipertensi adalah dengan melakukan pengukuran
tekanan darah. Tekanan darah adalah kekuatan darah mengalir di
dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan yang akan
kembali ke jantung (pembuluh balik). Karena itu, dokter akan memeriksa tekanan
darah dari dua bacaan.
Bacaan yang pertama, berupa angka yang lebih tinggi,
adalah tekanan sistolik, tekanan yang terjadi bila otot jantung berdenyut
memompa untuk mendorong darah keluar melalui arteri. Angka itu menunjukkan
seberapa kuat jantung memompa untuk mendorong darah melalui pembluh darah.
Sedangkan bacaan yang kedua, berupa angka yang lebih rendah atau diastolik,
saat otot jantung berisitirahat membiarkan darah kembali masuk ke jantung.
Angka itu menunjukkan berapa besar hambatan dari pembuluh darah terhadap aliran
darah balik ke jantung.
Posted by : Muhammad
Kresna Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar