Rabu, 04 Desember 2013

Termokimia

Sistem & Lingkungan
Untuk mengerti termokimia, perlu dipahami konsep sistem dan lingkungan. Pertama, kita akan membahas mengenai sistem. Sistem adalah reaksi atau tempat yang dijadikan titik pusat perhatianLingkungan adalah semua hal yang menunjang sistem, atau dengan kata lain, semua hal di luar sistem. Contohnya, bila anda melihat segelas air, maka segelas air adalah sistem, sementara ruangan dan semua lainnya adalah lingkungan. 

Ada 3 jenis sistem, berdasarkan transformasi materi dan energinya, yaitu:
  1. Sistem terbuka, yaitu sistem dimana pertukaran materi dan energi keluar masuk sistem dapat dilakukan. Contohnya, air dalam gelas terbuka.
  2. Sistem tertutup, dimana hanya ada pertukaran energi atau materi satu arah. Contohnya, air panas dalam gelas tertutup, dimana hanya panas (energi) dari dalam gelas yang bergerak ke arah lingkungan.
  3. Sistem terisolasi, yaitu dimana tidak terjadi pertukaran materi dan energi sama sekali. Contohnya, air dalam termos.
Entalpi
Entalpi, seperti asal kata Yunaninya, berarti kandungan energi pada suatu benda. Jika kita bayangkan kita melihat sebuah ember yang kita tidak tahu volumenya dan berisi air. Seperti banyak air yang tidak kita tahu, besar entalpi juga tidak kita ketahui. Namun, jika dari ambil atau beri air sebanyak satu gayung dari/pada ember tersebut, kita tahu perubahan isinya. Begitulah kita tahu perubahan entalpi.

Entalpi dilambangkan dengan huruf H (terkadang dengan h). Kita dapat mengetahui perubahan entalpi pada suatu reaksi dengan:
ΔH = Hproduk - Hreaktan
Dimana semuanya terdapat dalam satuan J atau kal.

Jika kita hubungkan entalpi dengan hukum termodinamika yang pertama, kita akan tahu bahwa entalpi secara global tidak pernah berubah. Energi hanya bergerak, namun tidak bertambah atau berkurang. Lebih jauh akan dibahas dalam tulisan Pengayaan Termokimia.

Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Reaksi dibagi menjadi dua jenis, sesuai dengan arah perpindahan energi. Mereka adalah : (a) reaksi eksoterm dan (b) reaksi endoterm. Kita akan membahas yang pertama dahulu.
  1. Reaksi Eksoterm

    Reaksi eksoterm, adalah kejadian dimana panas mengalir dari sistem ke lingkungan. Maka, ΔH < O dan suhu produk akan lebih kecil dari reaktan. Ciri lain, suhu sekitarnya akan lebih tinggi dari suhu awal. 
    Contoh
    C(s)+O-> CO2 (g) ΔH=-393.4 kJ mol-1

     Diagram reaksi eksoterm berupa: 

  1. Reaksi Endoterm

    Reaksi endoterm adalah kejadian dimana panas diserap oleh sistem dari lingkungan. Maka, ΔH > 0 dan suhu sekitarnya turun.
    Contoh:

  • H2(g) + I2(g) -> 2HI(g) ΔH=51.9 kJ mol-1
  • Ba(OH)2(s) + 2NH4Cl (s) -> BaCl2(l) + 2NH3(g) + 2H2O(l)
  • Penguapan Alkohol
    Berikut diagram reaksi endoterm: 

 












Kondisi Standar & Persamaan Termokimia
Semua persamaan termokimia akan dituliskan dengan kondisi standar (STP) sebagai acuannya, yaitu 1 atm (101.3 kPa) dan 25oC (298 K). Ini digunakan karena unsur pada kondisi ini berada dalam tingkat paling stabil.

Persamaan termokimia akan menyatakan jumlah mol reaktan dan produk, serta menyatakan jumlah energi yang terlibat. SI untuk ΔH adalah kJ mol-1. 'mol-1' tidak menyatakan jumlah penyusun senyawa, namun jumlah per mol dalam persamaan tersebut, biasanya dengan acuan mol produk adalah 1. Contoh
CO(g) + 1/2 O2(g) -> CO2(g) ΔH= -283 kJ mol-1
2CO(g) + O2(g) -> 2CO2(g) ΔH= -566 kJ mol-1
Catatan:
  1. Terkadang mol-1 hanya dituliskan jika mol reaktan adalah 1, atau tidak dituliskan sama sekali
  2. Persamaan termokimia juga harus memasukkan kondisi fisis senyawanya
     
     
     posted by Agnes Shely Afrilia

Jaringan pada hewan dan manusia

Jaringan hewan dan manusia umumnya sama, terdiri atas: jaringan epithel, jaringan otot, jaringan saraf, jaringan penguat, dan jaringan lemak.

1. Jaringan Epithel

Jaringan epithel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh atau organ tubuh, baik permukaan dalam maupun permukaan luar. Epithel yang melapisi permukaan dalam dari saluran disebut endotelium. Jaringan epithel ini pun bermacam-macam dilihat dari bentuk, susunan, dan fungsinya.
 Jaringan pada hewan dan manusia Jaringan pada hewan dan manusia Jaringan pada hewan dan manusia
 Jaringan pada hewan dan manusia Jaringan pada hewan dan manusia Jaringan pada hewan dan manusia
a.   Berdasarkan bentuk dan susunannya
  • Epithel berlapis tunggal, terdiri atas:
    • Epithel pipih berlapis tunggal: misalnya, epithel peritornium dan epithel pembuluh darah.
    • Epithel kubusberlapis tunggal: terdapat pada kelenjar ludah dan kelenjar tiroid.
    • Epithel silindris berlapis tunggal: misalnya terdapat pada ventrikulus (lambung) dan intestinum (usus).
  • Epithel berlapis banyak, terdiri atas:
    • Epithel pipih berlapis banyak: misalnya, yang melapisi rongga mulut dan rongga hidung
    • Epithel silindris berlapis banyak: misalnya epithel yang terdapat pada kerongkongan
    • Epithel kubus berlapis banyak: misalnya epithel yang membentuk kelenjar
  • Epithel silindris bersilia: misalnya, yang melapisi saluran     pernapasan (trakhea) dan saluran sperma
  • Epithel transisional: misalnya epithel yang melapisi bagian dalam kandung kemih.
b.  Berdasarkan fungsinya
  1. Sebagai pelindung/proteksi: epithel yang berperan sebagai penutup sekaligus sebagai pelindung jaringan yang terdapat di sebelah bawahnya.
  2. Sebagai kelenjar:
    • Kelenjar eksokrin: menghasilkan getah yang dialirkan melalui saluran, misalnya: kelenjar keringat dan kelenjar air liur.
    • Kelenjar endokrin/kelenjar buntu: menghasilkan getah yang langsung dialirkan ke darah secara difusi. Misalnya, kelenjar adrenal, kelenjar tiroid, dan lain-lain.
  3. Penerima rangsangan (reseptor); misalnya, epithel yang terdapat di sekitar indera. Epithel yang bertugas menerima rangsangan disebut epithel sensori/neuroepitelium.
  4. Pintu gerbang lalu-lintas zat. Sebagai contoh:
    • epithel pada alveolus untuk masuk/keluarnya CO2.
    • epithel usus untuk pemasukan sari makanan.
    • epithel nefron untuk lewatnya urine primer.
- See more at: http://biologimediacentre.com/jaringan-pada-hewan-dan-manusia/#sthash.fIa9pAuq.dpuf

Tidak ada komentar: