Palpasi artinya mengukur denyut
nadi. Saat mengukur denyut nadi seorang
herbalis harus memusatkan perhatian dan seksama. Ia menggunakan telunjuk, jari tengah, dan
jari manis, untuk merasakan denyut nadi pasien dengan menaruh jari-jari diatas
nadi radial (jari) pada pergelangan tangan pasien.
Berikut ini adalah cara melakukan
perabaan (palpasi) nadi :
1. Sebelum
dilakukan perabaan hendaknya pasien dianjurkan untuk istirahat sebentar.
2. Tangan
pasien secara horizontal atau diletakkan setinggi jantung dengan telapak tangan
mengarah ke atas.
3. Selama
proses pemeriksaan berlangsung, nafas pemeriksa harus teratur, emosi dalam
keadaan tenang, sikap baik dan berkonsentrasi penuh.
Denyut nadi bisa memberikan gambaran
tentang penyakit atau gangguan yang terjadi pada organ tubuh seseorang. Ketiga tempat untuk tiga jari itu disebut, Cun
(inci); Guan (batang); dan Chi (kubit).
Seperti terlihat pada Gambar 2.
Herbalis menggunakan
jari-jari tangan kanannya untuk mengukur denyut pergelangan tangan kanan
pasien, dan jari-jari tangan kirinya untuk mengukur denyut nadi pergelangan
tangan kiri pasien.
Ketika mengukur denyut, herbalis
mungkin harus menggunakan teknik yang berbeda seperti mengangkat, menekan
denyut dengan kekuatan yang tepat, dan mengubah kekuatan tekan atau
menggerakkan jari agar denyut itu lebih jelas.
Penentuan penyakit melalui denyut
nadi ini didasarkan pada tingkat kelajuan (kecepatan), kedalaman dan kekuatan
denyutan. Pembagian penentuan penyakit
berdasarkan denyut nadi :
1.
Kecepatan /
Kelajuan Nadi
Ukuran denyut nadi normal adalah 60 - 90 denyut/menit
atau 4 – 5 pukulan / siklus atau daur nafas.
Berdasarkan kecepatan / kelajuannya denyut nadi dibagi menjadi dua
yaitu:
a) Denyut Nadi Perlahan / lambat (chi mai)
Denyut nadi per lahan atau lambat adalah denyut nadi
di bawah 60 denyut/menit atau 4 pukulan / daur pernafasan. Nadi yang berdenyut perlahan menunjukan unsur
air (sejuk) yang terdapat dalam tubuh. Dalam kondisi seperti ini nadi berdenyut
lebih pelan dibandingkan dengan denyut nadi normal. Semakin pelan denyutannya berarti semakin
tinggi unsur air (sejuk) yang terdapat dalam tubuh.
b) Denyut Nadi
laju / cepat (shumai)
Denyut nadi laju atau cepat adalah denyut nadi di atas
90 denyut/menit atau 5 pukulan / daur pernafasan. Nadi yang bedenyut cepat menunjukan unsur api
(panas) yang terdapat dalam tubuh. Semakin laju /cepat denyutan berarti semakin
banyak unsur panas (api) yang terdapat dalam tubuh.
2. Kedalaman Nadi
a) Nadi Atas
(fumai)
Denyut nadi atas mengindikasikan komplikasi gejala
luar atau tahap awal penyakit. Denyutan Nadi atas bisa diketahui dengan
merasakan denyutan hanya dengan melalui tekanan yang ringan. Danyutan akan
hilang jika kita menekan (pergelangan) terlalu kuat (dalam).
Nadi atas menunjukan gejala kekurangan tenaga pada
buah pinggang. Kesan (tanda-tanda) yang
biasa muncul antara lain; sakit kepala, bunyi
berdengung dan berdesing dalam telinga, hotfluses (muka dan leher
menjadi merah)
Nadi atas juga menunjukan tenaga yang tinggi dalam
paru-paru. Keadaan seperti ini biasanya ditandai (dikesan) dengan adanya
batuk-batuk yang merupakan simpton (gejala) penyakit astma.
b) Nadi
dalam (chen mai)
Denyut nadi dalam mengindikasikan komplikasi gejala
dalam (penyakit dalam). Denyut nadi
tidak wujud (nampak) dengan sentuhan ringan.
Denyutan Nadi baru terasa setelah mendapatkan tekanan (tangan) yang
keras. Nadi dalam menunjukan tanda-tanda seperti keletihan, prolap, cirit-birit
atau diare (mencret), dan keputihan.
3. Kekuatan
Nadi
Denyut nadi pada tangan kanan dan
kiri akan menunjukan tanda-tanda pada organ tubuh ynag berbeda. Tangan kanan
menunjukan tanda pada paru-paru; hati (lever),
ginjal (buah pinggang) kanan perut (lambung), kandung kemih dan usus
besar. Sedangkan denyut nadi kiri menunjukan kelainan pada jantung, limpa (spleen),
ginjal (buah pinggang) kiri dan usus kecil.
Tabel 5. Titik Denyut Nadi
No.
|
Titik / Jari Pengukur
|
Tangan Kiri
|
Tangan Kanan
|
1.
|
Cun / Jari Telunjuk
|
Jantung
|
Paru-paru
|
2.
|
Guan / Jari Tengah
|
Limpa (spleen)
|
Hati (Lever)
|
3.
|
Chi / Jari Manis
|
Ginjal Kiri, dan Usus Kecil
|
Ginjal Kanan, Lambung, Kan-dung Kemih dan Usus Besar
|
Berdasarkan kekuatan denyutannya
nadi dibagi menjadi dua macam yaitu:
a) Nadi Kuat /
Penuh (hua mai)
Nadi seperti ini bisa dikenali dengan merasakan adanya
denyutan pada ketiga jari yang kita tempelkan pada bagian atas pergelangan
tangan. Nadi kuat menunjukan adanya
kualitas gelombang yang agresif serta kandungan unsur yang berlebihan.
b) Nadi Lemah /
Kosong (se mai)
Nadi yang lemah (kosong) menunjukan
tubuh kekurangan unsur.
Untuk mencapai tingkat mahir (ahli)
dalam pengukuran denyut nadi pasien, seorang herbalis dituntut untuk berlatih
skillnya dalam mengukur dan merasai berbagai kondisi denyut nadi pasiennya
(lebih dari 1000 orang – pen.) serta senantiasa melakukan pengamatan antara
hasil pengukuran denyut nadi dengan keadaan sakit yang dialami oleh pasiennya.
Posted By Asri Ratna Dilla